Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

10 Sunnah-Sunnah Wudhu Beserta Dalilnya

Pengertian sunnah wudhu_Sunnah Wudhu adalah gerakan-gerakan yang di anjurkan pada saat wudhu, tetapi tidak termasuk dalam hukum fardhu, melainkan hanya sebuah kesunnahan yang boleh dilakukan dan juga boleh di tinggalkan.

Jadi ada perbedaan hukum ketika kita mengaitkan topik sunnah wudhu dengan fardhu wudhu, hal ini dikarenakan 2 topik tersebut sangatlah berbeda meskipun masih dalam satu kegiatan atau aktivitas.

Tetapi tetap saja kita tidak boleh menyikapi bahwa gerakan-gerakan sunnah wudhu "harus" kita lakukan seperti halnya fardhunya wudhu.

https://abusyuja.blogspot.com/2019/08/10-sunnah-sunnah-wudhu-beserta-dalilnya.html
Meskipun ada kebaikan didalam melakukan sunnah, tetapi kita juga harus berhati-hati menyikapi hukum sunnah gerakan tersebut.

Contoh: Mungkin masih banyak dari kita yang menganggap membasuh telinga hukumnya wajib ketika wudhu?
Atau mungkin masih banyak dari kita yang menganggap bahwa membasuh kaki "harus" sampai lutut?

Itulah sebagian kecil tentang pola pikir yang salah. Tapi mohon maaf, saya tidak menyalahkan gerakkan sunnahnya, melainkan ada sebuah kekurangan dalam memahami mana yang bagian sunnah dan mana yang bagian fardhu.

Itulah pentingnya memahami mana yang sunnah dan mana yang wajib, hal ini bertujuan untuk menjaga agar kita tidak salah paham tentang status hukum wudhu kita.

Kami disini tidak ingin membahas panjang lebar mengenai fardhunya wudhu karena hal tersebut sudah pernah kami bahas didalam artikel khusus mengenai rukun-rukun wudhu :

Baca Juga : 6 Rukun Wudhu yang Wajib Kita Ketahui

Dan kami akan fokuskan pembahasan mengenai sunnah-sunnah wudhu lengkap beserta penjelasannya.

Dalil Tentang Sunnah-Sunnah Wudhu

Untuk dalil sunnah-sunnah wudhu hampir di setiap kita fiqih membahasnya, dan yang akan kami paparkan adalah penjelasan dalam kita yang masyhur pada masanya, yaitu Matan At-Taqrib Karya dari  Syekh Abu Syuja’ Al-Asfahani yang merupakan cikal bakal atas penamaan blog Abu Syuja ini.

Dari dalil diatas bisa disimpulkan bahwa sunnah wudhu ada Sepuluh, berikut penjelasannya lengkap.

10 Sunnah-Sunnah Wudhu



1. Membaca Bismillah

Sunnah wudhu yang pertama adalah membaca bismillah. Minimal bacaan Bismillah adalah "Bismillah.." Sedangkan yang sempurna adalah "Bismillahirrahmaanirrahim...".

Bahkan didalam kitab Fathul Mu'in di jelaskan bahwa sebelum membaca bismillah kita juga di anjurkan membaca ta'awud dan dua kalimat syahadat.

https://abusyuja.blogspot.com/2019/08/10-sunnah-sunnah-wudhu-beserta-dalilnya.html
Bagaimana jika kita lupa membaca bismillah di awal wudhu?
Jawab : Kita tetap mendapatkan kesunnahan membaca bismillah di tengah-tengah wudhu. Dan ketika wudhu sudah usai kita sudah tidak di sunnahkan lagi membaca bismillah.

Sebenarnya tidak hanya Wudhu yang di sunnahkan membaca bismillah, ada banyak kegiatan-kegiatan yang di sunnahkan membaca bismillah seperti makan, minum, membaca, menyembelih binatang dan lain sebagainya.

2. Membasuh Kedua Telapak Tangan

Sunnah wudhu yang kedua adalah membasuh kedua telapak tangan. Untuk batasnya adalah sampai pergelangan tangan. Dan tidak ada batasan apakah sebelumnya tangan harus kotor. Meskipun tangan sudah bersih sekalipun kita tetap di sunnahkan membasuh tangan. Karena kesunnahan ini berasal dari ittiba' kepada Rasulullah SAW.


3. Berkumur & Bersiwak

Sunnah yang ketiga adalah berkumur, bahkan ada hadist shahih yang berbunyi " Kalau bukan saya yang memberatkan umatku, pastilah saya sudah perintahkan (mereka) untuk bersiwak pada setiap wudhu".

Jika tidak sempat bersiwak karena ada halangan, anda masih di sunnahkan melakukan kumur, yaitu membersihkan mulut dengan cara menggerak-gerakkan air didalamnya.

Dan kita juga di sunnahkan membersihkan sisa-sisa makanan yang terselit di sela-sela gigi.

Baca Juga : 
5 Alasan Sikat Gigi Juga Mendapatkan Keutamaan Seperti Bersiwak
Keadaan(Waktu) Dianjurkan Untuk Bersiwak

4. Menghirup Air Kedalam Hidung

Sunnah wudhu yang ke empat adalah menghirup air kedalam hidung yaitu memasukkan air kedalam hidung hingga pangkal hidung lalu mengeluarkannya lagi. mengenai cara pengeluaran air tidak ada ketentuan yang pasti. Tetapi yang terpenting disini kita tidak boleh berlebihan dalam memasukkan air hingga membahayakan diri kita sendiri.

5. Mengusap Bagian Luar & Dalam Telinga

Sunnah wudhu yang kelima adalah mengusap telinga, entah bagian luar maupun dalam. Ingat, kita cukup mengusap tidak mengaliri air ke telinga karena hal tersebut dapat membahayakan diri kita.

Mengenai sunnah membasuh telinga ada satu hal yang sering di ungkit yaitu membasuh leher. didalam fiqih tidak ada kesunnahan dalam membasuh leher. bahkan di kitab Fathul Mu'in Imam Nawawi berpendapat bahwa hadis tentang dalil mengusap leher adalah palsu. 

6. Membersihkan Sela-Sela Jenggot yang Tebal

Sunnah wudhu yang ke enam adalah membersihkan sela-sela jenggot yang tebal. Adapun cara yang terbaik adalah membasahi bagian bawah jenggot menggunakan jari-jari tangan kanan menggunakan air di dalam wadah khusus.

Jika jenggot tidak lebat(Kulit dasar terlihat) maka poin ini akan mengalih menjadi wajib. 

Kesimpulannya apabila jenggot tipis hukum membasuh jenggot adalah wajib, dan apabila jenggot tebal hukumnya sunnah.

7. Membersihkan Sela-Sela Jari Tangan & Kaki

Sunnah yang ke tujuh adalah membersihkan sela-sela angan dan kaki, caranya dengan menggosok sela-sela jari tangan dan kaki menggunakan air yang mengalir. Dan cara yang paling baik adalah dengan menggosok jari kaki dari bawah menggunakan menggunakan tangan kiri, mulai dari jari kelingking kaki kanan hingga jari kelingking kaki kiri.

https://abusyuja.blogspot.com/2019/08/10-sunnah-sunnah-wudhu-beserta-dalilnya.html

8. Mendahulukan Anggota Kanan & Mengakhirkan Anggota Kiri

Sunnah wudhu yang ke delapan adalah taqdimul yumna alalyusra Yaitu mendahulukan kanan dan mengakhirkan yang kiri. Hal ini berlaku untuk semua jenis basuhan, entah yang sunnah maupun fardhu. Dan gerakan yang paling baik adalah dengan selang-seling, atau kanan, kiri,kanan, kiri, kanan, kiri.

9. Mengulangi Basuhan Sebanyak Tiga Kali 

Sunnah wudhu yang nomor sembilan adalah tastlist atau mengulangi basuhan tiga kali, hal ini juga berlaku untuk semua basuhan entah fardhu maupun sunnah. Cara prakteknya sama dengan poin sunnah nomor delapan, yaitu gerakan membasuh kanan dan kiri secara selang-seling sebanyak tiga kali.

10. Berturut-Turut Atau Bersambung

Dan sunnah wudhu yang terakhir adalah berturut turut atau bersambung. Maksud bersambung disini adalah pembasuhan anggota satu dengan anggota lain tidak terpisah terlalu lama. Bagi anda yang dalam keadaan sehat hendaklah bersegera membasuh anggota kedua sebelum anggota pertama mengering.
Untuk penyandang penyakit beser, istihadhah dan diare, Poin kesepuluh ini akan berubah hukumnya  menjadi wajib.

Itulah pembahasan mengenai 10 Sunnah-Sunnah Wudhu Beserta Dalilnya. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat.