Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

6 Syarat Sebelum Melakukan Shalat

6 Syarat Sebelum Melakukan Shalat_Kemarin kita telah membahas mengenai syarat wajib shalat, yaitu syarat-syarat yang berkaitan dengan siapa saja yang di wajibkan shalat. Contoh : beragama Islam, berakal sehat dan suci dari haid dan nifas. Jika anda belum membaca artikel tentang syarat-syarat wajib shalat silahkan kunjungi artikel di bawah ini :

Baca Juga : 4 Syarat Seseorang Wajib Melakukan Shalat

Nah, jika sobat sudah mengetahui syarat wajib shalat, sekarang kita akan beralih topik yaitu tentang 5 syarat yang harus di lakukan sebelum shalat. 

https://abusyuja.blogspot.com/2019/07/6-syarat-sebelum-melakukan-shalat.html
Jika sobat bingung kok ada syarat wajib shalat, syarat sah shalat, syarat shalat ?
Jika anda bingung simak penjelasan dibawah ini:

  1. Syarat Wajib Shalat : Syarat ini berkaitan siapa sih yang di wajibkan shalat? Misal : Beragama Islam, Baligh dan berakal. jika ada orang yang memenuhi syarat tersebut maka dia diwajibkan melaksanakan shalat. Sampai sini faham?
  2. Syarat Sebelum Melakukan Shalat : Yaitu syarat-syarat yang harus kita penuhi sebelum melakukan shalat. Jika belum terpenuhi maka shalat kita menjadi tidak sah. Dan di artikel inilah kita akan membahas poin yang satu ini. Untuk lebih jelasnya akan kami ulas di bawah.
  3. Syarat Shalat : Dan yang terakhir adalah syarat shalat itu sendiri, atau dalam bahasa lain di sebut rukun-rukun shalat. Contoh : Niat, takbiratul ikhram, rukuk, sujud. Intinya syarat ini berkaitan dengan hal-hal yang harus di penuhi pada saat melaksanakan shalat. Untuk penjelasannya akan kami buatkan artikel khusus tentang poin ini.

Gimana sobat, sudah faham bukan? Nah sekarang kita kembali ke topik kita yaitu Syarat Wajib sebelum Melakukan Shalat. Berikut penjelasannya :

Syarat Wajib sebelum Melakukan Shalat


1. Suci dari hadas Kecil dan Besar

Syarat pertama adalah suci dari hadas besar dan kecil. Lalu apa sih hadas besar dan kecil itu ?

Oke singkatnya seperti ini, hadas adalah suatu perkara yang menghalangi kita melaksanakan ibadah seperti shalat, ngaji dan lain sebagainya. Hadas besar adalah hadas yang disebabkan oleh mimpi basah, melakukan hubungan intim. Sedangkan hadas kecil adalah hadas yang disebabkan oleh buang air kecil/besar, kentut, tidur dan lain sebagainya.

Dari kedua hadas tersebut cara mensucikannya-pun berbeda, untuk hadas kecil dengan cara wudhu, sedangkan hadas besar dengan mandi junub.

Untuk tata cara menghilangkan hadas sudah kami buatkan artikel khusus :


2. Tubuh Kita Harus Bersih dari Najis

Sebelum melakukan shalat, pastikan tubuh kita bersih dari najis. Najis sendiri ada 3 yaitu najis Mukhaffafah (Ringan) seperti air kencing bayi laki-laki yang masih minum ASI, Mutawasithah (Sedang) Seperti darah, nanah, kotoran manusia, dan Mughaladzah (Berat) Seperti air liur anjing. 

Dan cara mensucikannya-pun juga berbeda-beda. Untuk selengkapnya mengenai najis, kami sudah membuat artikel khusus buat sobat :


3. Menutup Aurat dengan Pakaian yang Suci

Syarat yang ketiga adalah menutup aurat. Adapun untuk aurat laki-laki yaitu antara pusar sampai dengkul. Sedangkan perempuan adalah seluruh anggota tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
Perlu sobat ingat pula, penutupan aurat harus menggunakan pakaian yang suci dan bersih dari najis ya sobat.

Dan usahakan menggunakan pakaian yang polos, jika sobat menggunakan pakaian yang ada tulisannya nanti dikhawatirkan orang yang di belakang sobat bisa terganggu dan tidak khusu'  😊.

4. Melaksanakan Shalat di Tempat yang Suci

Poin yang nomor empat ini juga sangat karena mengingat terkadang kita lalai dan tidak terlalu memikirkan apakah tempat ini suci atau najis.
Contoh saja penggunaan sajadah. Untuk berjaga-jaga saja alangkah baiknya jika sobat selalu menjaga kebersihan sajadah.
Dikhawatirkan sajadah yang kita pakai bisa saja terkena najis seperti kotoran cecak, air liur, kencing bayi dan lain sebagainya.

5. Mengetahui Masuknya Waktu Shalat

Didalam poin kelima ini kita diwajibkan mengetahui kapan waktu masuk shalat. Dan berikut tahapan yang harus kita lakukan untuk mengetahui masuknya waktu shalat :

  1. Pertama : Cara ini merupakan hal yang sangat sering kita lakukan, yaitu dengan mengetahui secara langsung atau melihatnya secara langsung. Contoh : Mendengar azan secara langsung atau melihat jadwal shalat yang di buat oleh departemen khusus.
  2. Kedua : Yaitu dengan memperkirakan atau menduga dengan cara berijtihad. Ijtihad disini bersangkutan dengan cara kita memperhatikan hal-hal yang kiranya dapat mengantarkan kita pada titik terang. Contoh : Mendengar kokok ayam atau binatang lain yang memiliki kebiasaan teruji beraktifitas bersamaan dengan masuknya shalat. atau anda sudah membiasakan diri dengan mengetahui secara pasti bahwa masuknya waktu shalat adalah pada saat anda pulang kerja, istirahat sekolah dan lain sebagainya.
Kami juga membuatkan sobat artikel khusus tentang tanda-tanda waktu shalat :


6. Menghadap kiblat

Dan yang terakhir adalah menghadap kiblat. Tetapi ada beberapa keadaan yang membuat kita diperbolehkan shalat dengan tidak menghadap kiblat :
  1. Ketika dalam keadaan sangat takut. Contoh : Seseorang yang sedang Shalat lalu tiba-tiba rumahnya terbakar. 
  2. Ketika didalam kendaraan : Contoh Shalat di kereta api. dengan catatan awal kita masuk shalat harus menghadap kiblat terlebih dahulu. apa bila nanti ditengah-tengah shalat keretanya pindah arah (tidak menghadap kiblat lagi) maka kita mendapatkan rukhsah (keringanan) tidak menghadap kiblat.
Itulah pembahasan mengenai 6 Syarat Sebelum Melakukan Shalat. Jika masih ada pertanyaan silahkan tinggalkan di kolom komentar. Semoga bermanfaat.