Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penjelasan Siwak : Keutamaan Bersiwak dan 6 Keadaan(Waktu) Dianjurkan Untuk Bersiwak

Penjelasan Lengkap : Keutamaan Bersiwak dan 6 Keadaan(Waktu) Dianjurkan Untuk Bersiwak_"Siwak" Apakah anda pernah mendengar kata siwak? Ya benar, siwak merupakan sejenis benda yang di gunakan untuk menggosok gigi. Pasti aktivitas menggsosok gigi sudah menjadi rutinitas kita pagi dan malam untuk membersihkan mulut dari kotoran, hanya saja belum tentu kita semua pernah menggosok gigi menggunakan siwak.
 والسواك مستحب في كل حال إلا بعد الزوال للصائم وهو في ثلاثة مواضع أشد استحبابا: عند تغير الفم من أزم وغيره وعند القيام من النوم وعند القيام إلى الصلاة.

Artinya:
"Bersiwak itu hukumnya sunnah dalam setiap keadaan kecuali setelah condongnya matahari bagi yang berpuasa. Bersiwak sangat disunnah dalam 3 tempat yaitu (a) saat terjadi perubahan bau mulut; (b) setelah bangun tidur; (c) hendak melaksanakan shalat."(Matan Fathul Qarib)
https://abusyuja.blogspot.com/2018/09/penjelasan-lengkap-bersiwak-beserta-6-keutamaan-di-anjurkan-atau-disunnahkan-bersiwak.html

Apa Itu Siwak ?


Mungkin jika anda seseorang yang sangat awam dengan kata siwak akan bertanya-tanya "Apasih siwak itu?". 
Siwak adalah kayu yang bertekstur kasar (cenderung seperti serabut padat), yang sering juga disebut kayu Arok. Siwak sendiri bisa kita jumpai di negara-negara timur tengah.

Waktu-Waktu yang Dianjurkan Untuk Bersiwak


Bersiwak memiliki beberapa keadaan tertentu yangmana sangat dianjurkan.
Diantaranya adalah:

  • Ketika Hendak Membaca Al-qur'an

Sangat dianjurkan bagia kalian yang ingin membaca Al-Qur'an hendaklah bersiwakan terlabih dahulu, hal ini sudah di jelaskan dalam beberapa Hadist, diantaranya adalah :

إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا تَسَوَّكَ ، ثُمَّ قَامَ يُصَلِّي قَامَ الْمَلَكُ خَلْفَهُ ، فَتَسَمَّعَ لِقِرَاءَتِهِ فَيَدْنُو مِنْهُ أَوْ كَلِمَةً نَحْوَهَا حَتَّى يَضَعَ فَاهُ عَلَى فِيهِ فَمَا يَخْرُجُ مِنْ فِيهِ شَيْءٌ مِنَ الْقُرْآنِ ، إِلاَّ صَارَ فِي جَوْفِ الْمَلَكِ ، فَطَهِّرُوا أَفْوَاهَكُمْ لِلْقُرْآنِ
Artinya:
Sesungguhnya jika seorang hamba bersiwak, kemudian melakukan shalat, maka ada seorang malaikat yang berdiri di belakangnya untuk mendengarkan bacaannya. Malaikat itu akan mendekat kepadanya hingga meletakkan mulutnya pada mulut orang tersebut. Dan tidaklah keluar dari mulut orang tersebut berupa bacaan al-Qur‘an kecuali akan masuk ke dalam perut malaikat, maka bersihkanlah mulut kalian bila hendak membaca al-Qur‘an.” (HR. Al-Bazzar, hasan).

  • Ketika Sebelum atau Sesudah Berwudhu.

Disunnahkan juga bersiwakan sebelum atau sesudah wudhu sebagaimana telah di sabdakan oleh beliau Rasulullah SAW dalam Hadist Bukhari :
لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ وُضُوءٍ
Artinya:
“Seandainya tidak memberatkan umatku, sungguh aku akan memerintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali berwudhu” (HR. Al-Bukhari).

  • Ketika Hendak Melaksanakan Shalat

Disunnahkan juga Bersiwakan sebelum hendak melaksanakan Shalat, Sebagaimana sudah di jelaskan oleh Rasulullah SAW dalam Hadist riwayat Imam Bukhari :
لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي أَوْ عَلَى النَّاسِ لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ مَعَ كُلِّ صَلَاةٍ
“Seandainya tidak memberatkan umatku, sungguh aku akan memerintahkan mereka untuk bersiwak setiap hendak melaksanakan shalat.” (HR. Al-Bukhari).

  • ketika Hendak Bangun Hendak Shalat Malam

Sebagaimana telah Rasulullah SAW lakukan, beliau bersiwakan ketika hendak melaksanakan shalat malam.
Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu berkata:
كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ يَشُوصُ فَاهُ بِالسِّوَاكِ
“Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bila terbangun hendak shalat malam, beliau biasa bersiwak.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

  • Saat Masuk Kedalam Rumah

Disunnahkan berisawakan setelah masuk kedalam rumah, sebagaimana telah Rasulullah contohkan.
Dari Al Miqdam bin Syuraih dari ayahnya, dia berkata,
سَأَلْتُ عَائِشَةَ قُلْتُ بِأَىِّ شَىْءٍ كَانَ يَبْدَأُ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا دَخَلَ بَيْتَهُ قَالَتْ بِالسِّوَاكِ
Aku bertanya pada Aisyah, “Apa yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lakukan ketika mulai memasuki rumah beliau?” Aisyah menjawab, “Bersiwak” (HR. Muslim).

  • Ketika Bau Mulut Berubah

Seperti yang kita tahu bahwa tujuan bersiwak adalah menghilangkan kotoran dan bau dari mulut.
Jadi jika bau mulut berubah setelah makan sesuatu ataupun setelah bangun tidur anda sangat di anjurkan untuk bersiwakan.

Lalu Apakah Bersiwakan Harus Menggunakan Kayu Arok?


Jawabannya tidak, bersiwakan adalah aktivitas membersihkan mulut dengan menggunakan benda-benda yang bertekstur kasar. Jadi, menggunakan sikat gigi juga termasuk bersiwakan, menggosok-gosokan baju ke gigi juga termasuk siwakan. Lalu...

https://abusyuja.blogspot.com/2018/09/penjelasan-lengkap-bersiwak-beserta-6-keutamaan-di-anjurkan-atau-disunnahkan-bersiwak.html

Apakah Sikat Gigi juga Mendapatkan Keutamaan Seperti Bersiwak?

Dilangsir dari Islamqa.info/ar/219510 
Kami menemukan sebuah pertanyaan yang sangat familiar di telinga kita bahwa apakah bersiwakan menggunakan pasta gigi juga mendapatkan keutamaan?
Jawabannya adalah MENDAPATKAN KEUTAMAAN/KESUNNAHAN
Alasannya adalah

  1. Nabi SAW tidak hanya menggunakan kayu Arok untuk bersiwakan.
  2. Keutamaan bersiwak tidak mencakup alat untuk bersiwak, melainkan hanya aktifitasnya saja.
  3. Nabi SAW tidak pernah membatasi bersiwak dengan ranting kayu tertentu kepada para sahabatnya. 
  4. Selain Nabi SAW, para ahli fiqqih juga tidak pernah membatasi bersiwak menggunakan ranting-ranting tertentu.
  5. Bersiwak adalah ibadah yang terkait dengan alasan (tujuan), sehingga bisa terlaksana dengan setiap alat yang mubah dan cocok untuk mencapai tujuan tersebut.

Sekian Pembahasan Mengenai Keutamaan Bersiwak Beserta 6 Keadaan Disunnahkan Bersiwak, Semoga Bermanfaat.